Saham adalah salah satu instrumen investasi. Saham juga berarti bukti kepemilikan seseorang atau badan atas sebuah perusahaan sebagai penyertaan modal. Dan pemilik saham pun memiliki hak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah lembar saham yang dimilikinya. Jika mengacu pada aturan BEI, 1 lot adalah setara dengan 100 lembar saham. Sehingga ketika hendak bertransaksi saham, investor wajib membeli atau menjual minimal 1 lot saham. Walaupun saham dihitung per lembar, tetapi transaksi saham di pasar modal Indonesia tidak bisa dilakukan per lembar. Menurut aturan Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi jual beli saham perusahaan terbuka di pasar regular dan pasar tunai minimal dilakukan dalam 1 lot saham. Di samping mengetahui istilah dan peraturan saham di Indonesia, seperti istilah lot dan 1 lot berapa lembar, investor pemula tentu harus mengetahui langkah-langkah bagaimana memulai investasi saham. Di bawah ini adalah cara memulai investasi saham untuk Anda yang baru mau berinvestasi di instrumen ini.
Membuka rekening dana nasabah (RDN)
Hal pertama yang harus Anda lakukan ketika ingin mulai berinvestasi saham adalah membuka rekening dana nasabah atau rekening dana investor (RDI). Rekening tersebut digunakan untuk melakukan transaksi jual beli saham atau instrumen investasi lainnya di pasar modal. Anda bisa membuat rekening dana nasabah di perusahaan sekuritas. Selanjutnya, di perusahaan sekuritas inilah Anda dapat melakukan transaksi jual beli saham.
Menentukan dana untuk investasi
Dalam menentukan modal investasi haruslah cermat. Anda jangan sembarangan menginvestasikan semua uang yang Anda miliki. Terlebih Anda memilih instrumen investasi yang berisiko tinggi seperti saham. Jika Anda sebagai investor pemula, mulailah investasi dengan jumlah kecil dan jangan alokasikan semua uang Anda ke saham. Sehingga di saat Anda mengalami kerugian, kondisi keuangan Anda tidak akan terlalu terdampak karenanya.
Memilih saham
Selanjutnya setelah menentukan jumlah modal yang akan dialokasikan ke saham, langkah berikutnya adalah memilih saham yang akan dibeli. Walaupun modal Anda kecil, Anda tidak bisa asal membeli saham yang harganya murah. Apabila tidak, Anda bisa saja terjebak membeli saham gorengan yang lebih berisiko mendatangkan kerugian. Anda pun perlu melakukan analisis terlebih dahulu sebelum memutuskan membeli suatu saham. Anda bisa menganalisis laporan keuangan perusahaan tersebut dan cek histori pergerakan harga sahamnya. Atau Anda juga bisa menganalisis dari produk yang dijual perusahaan tersebut dan memprediksi kelangsungan produk tersebut di pasaran.
Menentukan strategi investasi
Kemudian, setelah itu Anda harus menentukan strategi investasi. Hal tersebut berguna untuk memaksimalkan keuntungan dan mengurangi risiko kerugian yang mungkin saja terjadi.
Di bawah ini adalah beberapa strategi investasi saham sederhana yang bisa Anda lakukan:
Waktu membeli saham
Anda bisa menentukan kapan waktu yang tepat untuk membeli saham. Contohnya ketika harga saham tersebut sedang turun ke level tertentu.
Waktu menjual saham
Pada umumnya, strategi yang digunakan investor adalah menjual saham saat harga jual saham lebih tinggi dari harga beli. Nah, dari selisih harga jual dan beli inilah investor akan mendapatkan keuntungan.
Cut loss
Strategi cut loss bisa Anda lakukan saat harga saham terus menurun, sehingga harga jualnya lebih rendah daripada harga belinya. Untuk dapat meminimalisir kerugian, Anda bisa menentukan batasan cut loss, contohnya 5% atau 10%.
Demikianlah ulasan yang bisa penulis sampaikan di artikel kali ini tentang cara memulai investasi saham yang perlu investor pemula ketahui. Semoga bermanfaat.