Sumber gambar: https://www.pexels.com/photo/businesswoman-in-white-shirt-sitting-on-chair-while-having-phone-call-7681681/
Apa yang harus dilakukan kali pertama saat ingin memutuskan investasi reksadana? Ketika memilih produk reksadana, Anda harus mempertimbangkan apa tujuan investasi serta jangka waktunya. Berkaitan dengan hal tersebut maka landasan memilih produk reksadana tak cuma melihat kinerja atau return saja. Meskipun ini secara umum paling banyak digunakan. Setidaknya Anda harus memperhatikan bagaimana cara investasi reksadana yang benar.
Ini artinya Anda sebagai investor harus mampu memilih produk reksadana dengan teliti. Utamanya harus sesuai dengan tujuan investasi atau keuangan serta profil risikonya.
Selain itu, sebelum memutuskan berinvestasi pada jenis reksadana tertentu, ada baiknya bila Anda menganalisa terlebih dahulu kinerja investasi reksadana tersebut. Bagaimana cara menganalisanya, simak ini hingga akhir.
Cara Menganalisa Kinerja Investasi Reksadana
Sebagai investor yang ingin menginvestasikan uang ke instrumen reksadana, Anda perlu menganalisa kinerja investasi tersebut terlebih dahulu. Tujuannya adalah agar Anda bisa memilih produk reksadana yang tepat dan menguntungkan. Untuk menganalisa kinerja investasi reksadana tersebut bisa Anda lakukan dengan cara:
* Membandingkan reksadana dengan benchmark yang sesuai dan tepat
Hal pertama yang harus Anda lakukan untuk menganalisa kinerja reksadana yaitu membandingkan reksadana milik Anda dengan return atau pengembalian rata-rata dari jenis reksadana yang sama. Dengan cara ini Anda bisa melihat seberapa bagus kinerja reksadana yang Anda miliki.
Selain itu, Anda juga bisa memakai indeks untuk melakukan benchmark. Misalnya, kalau reksadana Anda ditempatkan pada saham maka patokannya adalah IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan.
Anda tak perlu khawatir jika IHSG menurun dalam periode tertentu dan reksadana milik Anda pun ikut turun. Selama nilai persentase reksadana yang turun tersebut lebih kecil dari persentase IHSG. Ini artinya kinerja reksadana Anda masih baik dan kinerja pasar saham lah yang sedang kurang baik.
* Memahami kapan kinerja reksadana yang bagus bisa menjadi buruk
Ketika Anda memilih investasi reksadana misalnya reksadana saham, bisa jadi Anda merencanakan untuk menahannya selama 3 atau 5 tahun. Jangka waktu yang lebih panjang ini bukan berarti jangka waktu 1 tahun tidak relevan.
Bisa saja pengembalian atau return jangka pendek untuk reksadana sangat tinggi apabila Anda bandingkan dengan reksadana lain yang kategorinya sama. Ini bisa menjadi tanda peringatan atau indikator negatif. Alasannya karena return yang tinggi tersebut sifatnya abnormal. Inilah yang menjadi alasan kenapa lebih baik memilih cara investasi reksadana jangka panjang.
Alasannya lainnya adalah karena kinerja jangka pendek yang tinggi tersebut bisa menarik lebih banyak investor. Banyaknya investor ini otomatis membuat jumlah uang semakin besar. Mengelola jumlah uang yang lebih besar jauh lebih sulit dari pada jumlah uang yang kecil.
Apalagi tidak ada jaminan bahwa reksadana yang kinerjanya hebat pada tahun tertentu maka akan memiliki kinerja sama pada tahun berikutnya. Selain itu. meningkatnya jumlah dana juga mampu mengacaukan prospek reksadana di masa depan. Alasan inilah yang membuat seorang manajer investasi menutup dana bagi para investor.
* Lebih fokus pada jangka waktu 5 dan 10 tahun
Cara untuk menganalisa kinerja reksadana selanjutnya adalah fokus kepada jangka waktu 5 dan 10 tahun. Bisa jadi sekarang kinerja reksadana lebih kuat atau lemah. Namun Anda tak dapat menebak apa yang mungkin terjadi dalam 2 atau beberapa tahun ke depan.
Berdasarkan ini, Anda dapat melihat bahwa kondisi pasar terus mengalami perubahan. Dengan fakta itu Anda bisa menilai reksadana dari setiap perubahan arah pasar yang terjadi. Para manajer investasi pun biasanya melihat hal ini. Mereka tentunya memiliki strategi dalam mengelola investasinya dan pengelolaan tersebut sesuai dengan ketentuan dalam prospektus.
Dari tiga cara ini Anda pastinya sudah paham bahwa memilih investasi reksadana tak boleh terburu-buru. Walaupun Anda sudah mengetahui tentang apa itu reksadana secara detail. Anda tetap harus berhati-hati ketika memutuskan akan memilih jenis reksadana yang sesuai dengan tujuan investasi.
Sumber gambar: https://www.pexels.com/photo/watching-stocks-on-mobile-phone-7873553/
Aplikasi digibank by DBS, Solusi Terbaik Untuk Berinvestasi Reksadana
Apabila tak ingin bersusah payah memilih investasi reksadana, Anda bisa mengandalkan digibank by DBS. Aplikasi ini tak hanya menjelaskan apa itu reksadana namun juga dapat membantu memilih jenis reksadana yang sesuai profil risiko Anda. Tentunya dengan mengandalkan keunggulan yang akan memudahkan Anda, yaitu:
- Jenis produk yang tersedia lebih dari 50 sehingga Anda akan lebih mudah dalam memilih
- Adanya tiga fitur kategori yang memudahkan investor
- Setoran awal investasi reksadana hanya Rp100 ribu saja sehingga cukup terjangkau berbagai kalangan
- Dapat membeli produk secara berkala dan fleksibel
- Melakukan transaksi investasi cukup dengan menggunakan satu aplikasi saja
Setelah membaca cara menganalisa kinerja investasi reksadana di atas, pastinya Anda lebih mudah untuk memutuskan darimana harus memulai berinvestasi. Selanjutnya, yang perlu Anda perhatikan lagi adalah bagaimana cara investasi reksadana yang paling mudah. Yang mana dalam hal ini Anda bisa menggunakan Aplikasi digibank by DBS. Aplikasi investasi yang ramah pengguna dari berbagai kalangan dan pastinya sangat bisa untuk mengoptimalkan cuan. Nah, penasaran kan? Segera gunakan aplikasinya sekarang juga dan temukan informasi lebih jelas mengenai Aplikasi digibank by DBS serta keunggulannya hanya di sini.