Mendaki adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Kita bisa menikmati indahnya alam di negeri ini. Apalagi ketika sudah sampai puncak, perjalanan yang melelahkan akan dibayar lunas dengan pemandangan indah dari atas. Namun, mendaki juga perlu kehati-hatian karena ada binatang yang cukup berbahaya. Apa saja binatang berbahaya saat mendaki tersebut menurut sumber dari Super Adventure? Perhatikan penjelasan berikut ini.
Binatang yang Wajib Diwaspadai Saat Mendaki
- Anjing hutan
Anjing hutan banyak ditemukan di wilayah Pulau Jawa dan Sumatra. Sekilas binatang ini mirip serigala, namun bukan tergolong dalam spesiesnya. Binatang ini juga cukup berbeda dengan anjing yang biasa dipelihara oleh banyak orang. Anjing liar hidup secara bergerombol dengan ciri mempunyai bulu yang berwarna kecokelatan dengan warna putih pada bagian dada. Pada bagian ekor, warna bulunya lebih gelap.
Binatang ini aktif berburu pada malam hari. Jadi, jika Kamu ingin mengurangi kemungkinan bertemu dengan kawanan binatang ini, sebaiknya lakukan pendakian di pagi atau siang hari. Bertemu dengan binatang ini di malam hari akan sangat berbahaya, apalagi jika mereka merasa terancam dan hendak menyerang.
- Babi hutan
Babi hutan merupakan hewan yang cukup berbahaya dan perlu diwaspadai setiap pendaki yang sedang memasuki wilayah perhutanan. Binatang ini bisa dijumpai baik di dekat tempat berkemah ataupun di jalur pendakian. Banyak pendaki yang akhirnya tersesat karena jejak langkah dari babi hutan yang membekas di tanah dan menghilangkan jejak pendaki lainnya.
Agar terhindar dari serangan babi hutan, sebaiknya Kamu memperhatikan tempat mendirikan tenda. Jangan membangun tenda di jalur binatang tersebut. Perhatikan apakah ada jejak kaki babi hutan sebelum mendirikan tenda. Jika Kamu membangun tenda di jalurnya, mereka bisa menyerang secara tiba-tiba dan bisa membahayakan semua yang berada di dalamnya.
- Monyet
Binatang selanjutnya yang patut diwaspadai adalah monyet. Biasanya monyet tidak menyerang sendiri atau berdua saja, melainkan bergerombol hingga puluhan ekor. Tentu saja ini sangat berbahaya bagi keselamatan para pendaki, apalagi jika dalam kawanan tersebut terdapat pemimpinnya yang memiliki ukuran jauh lebih besar daripada yang lain.
Akan tetapi, Kamu tidak perlu khawatir berlebihan. Monyet yang berada di wilayah yang sering dikunjungi banyak orang biasanya memilih untuk menjauhi manusia. Yang perlu diingat, jangan pernah membuang sisa-sisa makanan sembarangan atau meninggalkan sisa makanan di tenda karena hal ini justru akan memancing monyet untuk datang.
- Pacet
Sekilas pacet adalah binatang yang mirip dengan lintah. Binatang ini sangat sering ditemui oleh para pendaki, khususnya di wilayah gunung yang berkarakter hutan lebat dengan tingkat kelembapan udara yang lumayan tinggi. Tempat hidup pacet adalah di tempat berair seperti sungai atau rawa. Biasanya mereka menempel di berbagai tempat seperti daun, batang pohon, rumput liar, atau sela-sela bebatuan.
Karena ukurannya yang cenderung kecil, banyak pendaki yang kesulitan untuk mendeteksi keberadaannya. Bahkan, tanpa sadar binatang kecil ini sudah menempel di bagian tubuh yang terbuka seperti kaki atau tangan.
Dampak yang diberikan oleh pacet memang tidak terlalu berbahaya, yakni hanya akan terasa gatal setelah binatang tersebut lepas dan akan menimbulkan bekas berwarna hitam. Untuk menghindari serangan binatang ini sebaiknya tutup seluruh bagian tubuh Kamu. Jangan mengenakan celana atau kaos lengan pendek.
- Ular
Ular bisa dikatakan binatang yang cukup berbahaya dan sering untuk ditemui. Hal ini karena hutan di gunung adalah tempat yang nyaman untuk tempat tinggal ular. Biasanya ular bersembunyi di ranting pohon atau di antara pepohonan. Tergigit ular, apalagi jenis ular berbisa di saat mendaki akan menjadi sesuatu yang berbahaya. Hal ini karena jauhnya akses dari tempat medis dan jika tidak segera ditolong bisa menyebabkan kematian.
Untuk menghindari ular saat mendaki, Kamu harus memperhatikan medan yang hendak Kamu lewati. Pastikan bahwa tidak ada ular yang berada di jalur Kamu. Ketika melihat ular sedang melintas, jangan membuat gerakan tiba-tiba yang dapat membuat ular kaget dan refleks untuk menyerang. Jika terkena gigitan ular, langsung buang darah secepat mungkin dan ikat dengan tali dengan kencang agar bisa tidak cepat menyebar.
Itulah kelima binatang yang harus diwaspadai saat mendaki. Karena mendaki sejatinya adalah kegiatan pecinta alam, sebaiknya hormati seluruh penghuni alam tersebut dengan tidak melakukan hal-hal yang merugikan, seperti membuang sampah, merusak alam, dan lain-lain. Baca juga informasi terbaik Lakukan Hal Ini Setelah Bepergian untuk Menghindari Corona.